Makassar, 2012. Aku tidak begitu yakin dengan tahun yang kutulis ini tapi aku yakin bahwa ini adalah satu-satunya acara PSF yang kuikuti. Banyak cerita, cemooh dan juga canda tawa. Aku bertemu dengan banyak orang baru, disamping keterbatasan Bu Vinny mengelolah acara tapi membawa kesan selangit. Kemasan acaranya penuh kejutan, kadang kecewa tapi akhirnya bahagia.
Pembukaan yang datar, sedikit membosankan namun celoteh peserta membuat suasana ceria. Sesekali terdengar nyeletuk Mas Dwi yang nggak enak tapi menghibur. Bukan itu saja, MOP dari Papua jadi hidangan khas setiap pertemuan Mitra PNPM Peduli. Bertemu dengan beranekaragam dan warna orang disana, bertukar cerita dan derita, seakan lupa dengan kondisi masyarakat dampingan yang penuh keterbatasan. Bertemu dengan mereka yang penuh semangat, penuh gagasan dan penuh cinta. Aku masih ingat banyak nama tapi juga sudah yang terlupa. Tapi aku tak pernah lupa dengan ceremoni penutupan yang begitu hangat. Cahaya lilin dan lagu kemesraan seakan menjadi memontum penuh hasrat, hasrat akan mimpi membuat masyarakat, komunitas dan orang yang terpinggirkan mendapat sedikit perubahan, sedikit perhatian, sedikit saja.
Aku masih ingat comment temanku hari ini di jejaring sosial. Dia nun jauh disana, di tanah Papua. Dia tak sabar untuk bertemu, sekadar berjabat tangan, bercanda dan bertukar buah tangan. Satu lagi di Kalbar yang jarang menyapa tapi sering menitip pesan, sekadar halo. Yap, mungkin moment seperti itu tak akan terulang tapi moment seru lainya akan datang bersama PNPM Peduli. Aku bahkan sempat berfikir, bagaimana kalau kita tidak dengan program ini lagi. Apakah masih bisa tercipta jalinan rasa yang begitu kuat, begitu tulus? Hanya waktu yang akan menjawab.
Salam hangat untuk semua yang ada di foto diatas, semoga Bu Vinny dan PSF bisa mempertemukan kita lagi untuk seru-seruan, sampai rusuh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar