"Orang sini sabarataan miskin sumua Pak! Kalau orangtuanya miskin, anaknya juga miskin." Itulah sepenggal kalimat yang cukup menarik bagi saya dalam diskusi dengan Kepala Desa Bakungin. tempat dan asalnya tidak penting bagiku, tapi pernyataan itu bisa jadi kondisi sebenarnya terjadi di banyak tempat. Desa Bakungin dihuni oleh suku Banjar. Sabarataan artinya seluruhnya atau semunya. Desa ini terletak di pinggir Sungai Kapuas, Kecamatan Kapuas Hilir Kabupaten Kapuas Kalimantan Tengah.
Mereka sudah pasrah dengan kondisi mereka. Yang penting ada yang bisa dimakan hari ini. Mungkin karena pasrah itu membentuk keyakinan mereka bahwa sampai kapanpun mereka, anak dan cucu mereka akan miskin. Benar saja, ketika aku cek kondisi rumah sudah ditempati puluhan tahun belum pernah ada perbaikan, atap bocor, lantai rapuh, kalau pasang, rumah mereka yang dipinggir sungai akan terendam. Banyak diantara mereka yang tidak melanjutkan sekolah, bahkan anak perempuan lebih aman dikawinkan segera setelah lulus SMP. Benarkah kemiskinan itu bisa menular? Atau diwariskan?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar